ISTNUBA | DENPASAR
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ISTNUBA angkatan pertama telah menginjak masa peralihan kepengurusan baru, Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam proses pengkaderisasian, salah satunya dengan adanya “Kongres Mahasiswa”.
Kongres Mahasiswa adalah kegiatan yang diadakan setiap tahun oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Kongres ini dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2020 berpusat di KAMPUS ISTNUBA milik PWNU Bali, dibuka oleh sambutan H. Samsul Hadi, SE, M.Pd.I. selaku Rektor ISTNUBA.
“Badan Eksekutif Mahasiswa adalah organisasi yg sangat strategis, BEM inilah satu satunya organisasi yang menjembatani kepada rektorat untuk menampung aspirasi para mahasiswa. Kalian semua akan dikenang sebagai perintis dan ujung tombak ISTNUBA. Untuk kedepan tentu harus banyak yang dikembangkan oleh BEM ISTNUBA untuk memaksimalkan penerapan tri dharma perguruan tinggi.” katanya
Sementara itu, Hendrawan Saputra selaku Ketua panitia menuturkan bahwa Kongres kali ini mengusung tema Meningkatkan Loyalitas Mahasiswa ISTNUBA, dengan Toleransi yang Totalitas, Berbudaya serta Berwawasan. Tema ini bermaksud menonjolkan sisi bahwa ISTNUBA adalah perguruan tinggi NU yang totalitas terhadap toleransi, karena mahasiswa ISTNUBA terdiri dari lintas agama.
“Tujuan dilaksanakannya kongres ini adalah untuk pembelajaran demokrasi bagi mahasiswa sebagai bagian dari pengabdian terhadap masyarakat,” jelasnya.
Jujun Juanda selaku Presiden BEM juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa Kongres ini sebagai ajang pemersatu, meningkatkan daya kritis dan intelektualitas, hingga melahirkan para pemimpin baru di DPM, dan BEM yang bisa membangun sebuah sinergisitas dan kolaborasi kerja sama.
“Hari ini, semangat perubahan dan pergerakan harus dilahirkan menuju ISTNUBA yang lebih baik. Karena moment ini bisa menjadi pemantik mahasiswa yang identik dengan idealisme dan jiwa kritisnya, untuk dapat memberikan kontribusi positif dan menjadi saksi pergulatan pemimpin-pemimpin organisasi kemahasiswaan di ISTNUBA selanjutnya,” paparnya.
Acara berlangsung selama 2 hari 19-20 Desember 2020. Dikarenakan COVID-19 maka kongres kali ini hanya dihadiri oleh 30 orang peserta dan dihadiri Ketua Tanfidziyah PWNU Provinsi Bali KH. Abdul Azis, S.Pd.I yang sekaligus menutup doa acara kongres. Adapun mahasiswa yang hadir dalam kongres itu adalah delegasi atau perwakilan dari masing-masing PRODI. Protokol kesehatan juga diterapkan dalam kegiatan tersebut.
Layaknya kongres lain, proses pemilihan KPUM sebagai awal pemilihan Ketua DPM dan Presiden BEM ini diisi dengan sidang-sidang pleno dan komisi-komisi. Lalu dilanjutkan dengan pemilihan Ketua KPUM.
Dari pemungutan suara melalui daring dan luring, akhirnya terpilih Moh. Fariz Wahyu Abadi sebagai Ketua KPUM (Ketua Pemilihan Umum Mahasiswa). Ini menandakan pesta Demokrasi ISTNUBA akan segera dimulai.
“Saya akan melaksanakan tanggung jawab ini dan akan mengadakan konsep Partai, dengan melibatkan tim suksesnya dan Debat Calon Presiden BEM seperti halnya Pemilu pada umumnya. Sehingga pesta demokrasinya akan terasa lebih semarak,” ujar Fariz dalam sambutan awalnya sebagai ketua KPUM.
Kongres yang juga disiarkan secara live di akun Instagram ISTNUBA ini berakhir pukul 23.45 WITA, dengan menghasilkan beberapa rekomendasi untuk kampus agar lebih maju dan berkembang.
Reportase/foto: BEM ISTNUBA
Editor: Dadie W. Prasetyoadi